Sekapur Sirih
Puji dan sukur kehadirat Allah SWT dan Junjungan
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat dan juga hidayahnya
sehingga penulis dapat menyusun Buku” Historiografi Barat”. Saya sampaikan salam pula kepada
mereka yang telah menggoreskan sebuah catatan dilembar sejarah kehidupan
manusia untuk Islam dan untuk Indonesia.
Lukacs mengatakan bahwa karya sastra yang sejati
adalah karya sastra yang populer, karena sastra yang sejati akan mampu membuka
jalan bagi manusia untuk berkembang menjadi manusia yang benar. Dengan demikian
misi utama karya sastra adalah mengugah kesadaran manusia (Georg Lukacs,
1997:52).
Maka tidak mengherankan jika tulisan sarat dengan
muatan terhadap penderitaan yang terjadi di masyarakat, serta kritik terhadap
sistem modernisme yang sering membuat orang menjadi sengsara. Advokasi yang
paling ampuh adalah dengan media jurnalistik, karena lewat jurnalistik faham
kesadaran sosial mudah menyebar kemana-mana. Sebab salah satu tujuan
jurnalistik adalah “ Membangun Opini Publik “. Sehingga keberadaannya sangat
signifikan untuk menyebarkan faham kebhinekaan, dan membangun kritisisme menuju
masyarakat yang berperadaban.
Keinginan untuk menulis buku Historiografi Barat
sangat besar, setidaknya untuk memberikan angin segar intelektual bagi para mahasiswa yang gandrung akan pijar ilmu
pengetahuan. Judul buku Historiografi Barat
berisikan tafsir kearifan buah fikir para filsuf Barat dengan berbagai karya
yang tersaji diberbagai bidang termasuk nilai-nilai ketokohan yang perlu
ditiru.
Tulisan yang dibukukan ini sesungguhnya penulis
persembahkan kepada para guru yang telah mengajari dalam menulis mereka adalah
almarhum Tandi Skober selamat jalan Mang Tandi semoga kau damai di Surga,
petuahmu untuk menjadi Menusa DerBon (Dermayu-Cerbon) sing pinter lan bener ajeg nitis Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati
akan selalu ku ingat, terima kasih telah memaksaku untuk terus menulis. Kepada
Dr. Ajid Thohir yang selalu ngemong
penulis dengan kebijaksanaan bersikap, mengajari hingga mengalirnya ilmu yang
tak terhingga, kekuasaan dahaga atas fakirnya nalar keilmuan penulis. Kepada
Kang IIP D Yahya yang memberi titik terang agar jangan berhenti menulis, dan
teruslah menulis. Bambang Q Annees yang memberikan luapan ilmu saat kegamangan
penulis sewaktu masih menjabat Presiden Pascasarjana UIN Bandung, memberi
petunjuk jalan dengan cara coboy yang gokil, Kepada KH. Zamzami Amin Ponpes
Mualimin Babakan Ciwaringin Cirebon yang telah memberikan do’a kebaikan untuk
terus menerpa menapaki hidup. Kepada Guru-guru penulis sewaktu masih di Sekolah
Dasar (SD) yang mengajari abcd- aiueo, para guru ngaji yang mengajari penulis
mengeja alif ba ta tsa, para dosen yang tidak bisa ditulis satu persatu. Karena
merekalah saya bisa sampai titik ini, terima kasih ilmu-ilmu yang telah
diberikan sangat bermanfaat bagai pijar cahaya dalam gulita.
Dalam menyusun buku ini penulis tidaklah beranggapan
tulisan ini adalah yang terbaik, tetapi masih banyak yang perlu disempurnakan.
Menyadari karena banyak kekurangan baik mengenai materi dan cakupannya maupun
cara penyajiannya. Oleh sebab itu, penulis sangatlah membutuhkan kritik serta
saran-saran dari siapapun yang mempunyai tujuan memperbaiki atau menyempurnakan
isi buku ini dengan senang hati.
Zaman pra
sejarah adalah zaman belum mengenal tulisan, secara logika manusia sejarah yang
berperadaban adalah manusia yang telah mengamalkan budaya tulis-menulis. Abad
ke 4 SM ditemukan prasasti batu tulis di Kutai Kertanegara, menandakan manusia
Nusantara sudah berperadaban. Menulis adalah sesuatu yang harus menjadi tradisi
dikalangan akedemisi apalagi seorang sejarawan, menurut Sartono Kartodirdjo
sang mbahnya sejarawan Indonesia syarat menjadi seorang sejarawan idealnya
harus mampu menulis. Persis seperti Novel Tetralogi Pramoedya Ananta Toer tertulis
bahwa dari semua kegiatan pribumi, ternyata yang dianggap mahkota kegiatan
adalah jurnalistik. Dan barang tentu bukan jurnalistik sebagaimana dikenal oleh
Eropa, tapi menulis di Koran atau Majalah dengan nama terpampang, baik nama
benar, nama pena atau inisial. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama
ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis
adalah bekerja untuk keabadian. Dan jurnalistik gaya Hindia merupakan perpaduan
alamiah dari gerakan pribumi untuk kepemimpinan dan keabadian. Kita ada karena
kita menulis tambah Kang Iip D Yahya.
Maka tidak
mengherankan jika tulisan sarat dengan muatan terhadap keadaan riil yang
terjadi di masyarakat, serta kritik terhadap sistem modernisme yang sering
membuat orang menjadi sengsara. Advokasi yang paling ampuh adalah dengan media
jurnalistik, karena lewat jurnalistik faham kesadaran sosial mudah menyebar
kemana-mana. Sebab salah satu tujuan jurnalistik adalah “ Membangun Opini
Publik “. Sehingga keberadaannya sangat signifikan untuk menyebarkan faham
kebhinekaan, dan membangun kritisisme menuju masyarakat yang berperadaban.
Buku Historiografi Barat adalah kumpulan
celoteh Wahyu Iryana (Kang Wayan) untuk mengungkapkan kegelisahan terkait
rekonstruksi sejarah yang ditulis oleh para sejarawan Barat. Apabila kata
adalah senjata maka menulis adalah melawan, mereka para penulis sesungguhnya
pewaris peradaban.
Akhirnya penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
kedua orang tua dan keluarga atas limpahan doanya, Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora, Prof. Dr. Agus Salim Mansyur. M.Pd atas kebaikan dan
kebijaksanaannya, Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam Dr. Ading Kusdiana
M.Ag, Para guru dan rekan-rekan Dosen UIN Bandung, Bapak dan Ibu Dosen
Universitas Islam negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Pak Mansyur Suryanegara,
Prof. Najib, KH. Eman Suryaman, Prof. Ali Ramdhani, Pak Aam Abdillah, Pak
Moeflich, Pak Dr. Setia Gumilar, Pak Agus Permana, Pak Mardani, Pak Ekky, Pak
Syamsudin, Kang Tolib, Kang Iing, Abah Punklung, Cnty yang menemani hingga
akhir waktu, Sahabat Aa Abdul Rozak, Kang Abas As-Shafah Ketua Yayasan Uni
Darma, Pa Dudang, Teteh Tanti Skober, Kang Asep Salahuddin semuanya telah
memberi semangat hidup dan pijaran cahaya keilmuan yang tak terhingga, Kepada
mahasiswa-mahasiswiku adik-adikku semua teruslah belajar tunjukan pada dunia
bahwa sebenarnya kita mampu, terima kasih terkhusus kepada tim editor Kang
Dasuki, dan Jamil yang dengan kesabaran dan ketelatenan mengedit sampai tuntas
dan yang terakhir teman-teman yang tentunya tidak saya sebutkan satu persatu.
Penulis juga menghaturkan terima kasih kepada Penerbit Humaniora yang telah menerbitkan buku ini dengan
harapan Semoga setetes pengetahuan tentang Historiografi Barat
ini berguna khususnya bagi kalangan akademisi maupun kalangan Barat lainnya.
Mari menulis semoga bermanfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 : HISTORIOGRAFI
BARAT-11
A.
Pengertian
Historiografi-11
B.
Obyek Kajian
Historiografi-14
C.
Periodesasi
Historiografi-15
D.
Pandangan
Sejarawan mengenai Historiografi-23
BAB 2 : PERKEMBANGAN HISTORIOGRAFI BARAT-27
A.
Kemunculan Ilmu
Sejarah dan Penulisan Sejarah-27
B.
Periodesasi
Perkembangan Historiografi Barat-35
C.
Kosmologi dan
Welstanchaung Historiografi Barat-46
D.
Sejarawan Klasik
dan Karya-Karyanya-54
BAB 3 : HISTORIOGRAFI
YUNANI KLASIK-71
A.
Mengenal
Herodotus Tucydides-71
B. Studi Kritis atas Karya-Karya Herodotus-79
BAB
4 : HISTORIOGRAFI ROMAWI KLASIK-93
A.
Mengenal Plobyus
dan Julius Caesar-93
B. Studi Kritis atas Karya-Karya Plobyus-105
BAB 5 : HISTORIOGRAFI
KRISTEN AWAL-117
A.
Mengenal Eubius
dan Augustinus-117
B.
Studi Kritis atas
Karya-Karya Eubius dan
Augustinus-125
BAB 6 : HISTORIOGRAFI ZAMAN ABAD TENGAH-145
A.
Mengenal David
Hume dan Voltaire-145
B.
Studi Kritis atas
Karya-Karya David Hume
dan Voltaire-155
BAB 7 : AWAL
RASIONALISME SEJARAH-175
A.
Mengenal Leopald
Da Ranke-175
B. Studi Kritis atas Karya-Karya Leopald Da Ranke-182
BAB 8 : ROMANTISME DAN FILSAFAT SEJARAH-201
A.
Mengenal Hegel,
Kant, dan Sartre-201
B.
Studi Kritis atas
Karya-Karya Hegel, Kant,
dan Sartre-209
BAB 9 : HISTORIOGRAFI NASIONAL-229
A.
Mengenal W.
Roberston-229
B.
Studi Kritis atas
Karya-Karya W. Roberston-233
BAB 10 : PENULISAN
SEJARAH PERSPEKTIF
SAINTIFIK-245
A. Pengertian Sejarah dalam Perspektif Saintifik-245
B. Cakupan Ideologi dan Ekonomik Sejarah
Perspektif Saintifik-252
C. Sejarawan dan Karya-Karyanya-262
BAB 11 :HISTORIOGRAFI
PERADABAN DAN
KEBUDAYAAN-277
A. Pengertian Sejarah Indonesia-277
B. Obyek Kajian Sejarah Indonesia-284
C. Weltanschaung Ilmu
Sejarah Barat-294
D. Universalitas dan Holisitas dalam
Historiografi
Barat-304
BAB 12 : SARJANA
BARAT TENTANG SEJARAH
INDONESIA-307
A. Pengertian Sejarah Indonesia-307
B. Obyek Kajian Sejarah Indonesia-316
BAB 13 : HISTORIOGRAFI INDONESIA-333
A. Pengertian Historiografi Indonesia-333
B. Obyek Kajian Historiografi Indonesia-340
C. Pemikiran dan Pandangan beberapa Tokoh Se-jarawan
Indonesia-351
DAFTAR PUSTAKA
Diterbitkan oleh Penerbit Humaniora
Semoga banyak yang bisa Beli dan mencari Buku Historiografi Barat ini, dan bisa banyak yang baca
ReplyDelete